Ibu jatuh lagi. Duh Gusti...jangan kasih ibuku sakit lagi. Kasihani ia...
Sehari sesudah suntik booster. Ibu jatuh di kamar. Bangun paginya, ibu terlihat kurang sehat. Sepertinya efek booster kuat juga. Ibu lemas, jalan susah, dan agak sedikit ngelindur. Pagi itu masih aku antar mandi. Dan antar balik ke kamar sesudahnya. Beliau sholat dhuha, sarapan, lalu aku minta untuk rebahan saja karena beliau terlihat lemas.
Karena kurang sehat...beliau juga agak grogi. Tiap kali tanya jam, mau ambil wudhu untuk sholat. Lha...tadi baru saja sholat. Aku minta ibu tidur saja dulu. Istirahat. When I left her in her room, ibu lagi siap2 rebahan.
Ternyata, beliau tidak bisa tidur. Dan akhirnya memutuskan untuk bangun dan duduk di sofa. Jalan dari tempat tidur ke sofa, beliau oleng...mungkin pandangan gamang ya. Oleng ...dan rubuh. Breg....
I was in my room doing my stuff, i cant remember what i was doing actually, mind blocking the traumatic memory. Yang jelas, begitu mendengar bunyi Breg...aku loncat meluncur ke kamar ibu.
Too late, beliau sudah di lantai, dengan posisi tangan kanan yang ouch...sakit melihatnya. Buru2 kami bawa ke IGD Sengkang Hospital. Benarkan....dokter bilang ada fractures di lengan kanan. Oh Gusti...
Because of her advanced age, dokter tidak menyarankan oprasi. Dijaga aja utk tidak digunakan. Dan kontrol per bulan. The first two month was horrible. Ibu kesakitan...kami pun ketakutan, khawatir salah pegang yang menambah sakitnya ibu.
Alhamdulillah...setelah jalan enam bulan, ibu sekarang baik, sehat dan kembali berkegiatan.
Sudah mulai fisio lagi, berlatih berjalan lagi, juga menguatkan lengan yang ada patah. Sudah sibuk menjahit, mengaji, main games, menulis-nulis, membaca, whatsapp / videocall dengan teman dan saudara. Alhamdulillah.
Makin sehat dan kuat ya ibu. Semangat. Masih banyak yang bisa ibu kerjakan. Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar