Tampilkan postingan dengan label Little India. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Little India. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 April 2017

Lunching with friends

These are photos taken from a recent lunch gathering with my friends. Along with me, there were my sister, Elby and Mani. We missed Nita and Ufi this time, one was busy in school, learning to be a beautician, the latter was busy babysitting the toddler of our beautician to be haha. Oh well, i hope they will turn up on our next gathering ;)

I was wondering why Mani insisted to proceed with the luncheon on that particular day, or i should say date, even though she knows two of the six ladies in our group weren't able to make it. It turned out that it was the first  anniversary of Mani's dad passing. May his soul rest in peace.

That was why she needed us on that day. I am glad that we laughed a lot in that aftenoon, and hopefully our presence lifted up her spirit, somehow. 

Anyway, we went to Ananda Bhavan vegetarian restaurant at Tekka Market. The food was awesome! We had mini briyanni meal, a full briyanni meal, a garlic butter naan meal and mini poori meal.To be honest...I was very full by three quarter of the meal time...but there was still food on the table! I exceeded my lentils quota on that day...i ended up having very 'windy' tummy for the rest of the day...if you know what i mean :P

So much food went into my tummy!
I felt like a gluttony (facepalm).
Promised myself to go easy with dinner
But the guilt linger
Haha
No regret, after all
This...was for a good cause :P

Post lunch, we ventured Tekka Market. If you havent been to this market yet, then you should go now! You have been missing all good fresh vegetables...of all kinds. The market is located right in the heart of Little India. It is a very comprehensive market, where most people go if they want to find: tapioca leaves, petai (Parkia speciosa), jengkol (Archidendron pauciflorum), leunca (Solanum nigrum), all are Indonesian favourites! You can even buy brotowali (Tinospora crispa) which is known for its medicinal benefit, as well as its bitter taste haha! Oh btw...the second floor of this tekka market is dedicated for the apa and ama selling sarees, punjab dress, and all of its accessories! The experience of going to Tekka Market will last forever, the sight, the smell, they will definitely stick to your memory!

Elby wanted to get kemangi leaves. Kemangi is Indonesian version of basil leaves. This very aromatic leaves are usually added to various dishes, such as pepes ikan (steamed fish in banana leaves), or eaten raw as salad with very spicy sambal. Yum. She bought one bunch of the leaves and gave half of that to me, thank you Elby. So...I ended up buying banana leaves, for no apparent reason haha.

We then make a route to a shop selling Indian sweet desserts such as jalebi and barfi for my mum. Last stop of the day was a provision shop selling all kind of things from pooja flowers to shampoo. We were there because Mani wanted to buy a special shampoo which is actually somekind of haena. She claimed that the shampoo dye her hair black nicely. And since it is made of all natural ingredients, it is safe to use. Of course I bought one box of this shampoo for my hubby. He desperately needs it, been trying all sort of ways to make himself look 'younger' (read: no grey hair) haha. Sounds very vain eh? I don't know...well, to me he looks better with silvery hair though but lets make the man happy, okay? Hope this treatment works.

Okay...I will be coming back to little India, with a different friend, in two days time. Will bring her to this vegetarian restaurant. I hope she likes the food, keep my fingers crossed.

Jumat, 08 Januari 2010

Yang cantik dari pasar

Siang tadi menjelajah pasar Tekka di Little India. DI sana lihat si cantik2 ini. Hayoo...ada yang tahu namanya kah? :D

Senin, 09 Februari 2009

THAIPUSAM

WARNING: The pictures below are not for the faint of heart!!



(Prosesi perjalanan menuju kuil dengan membawa Cavadi)



(fotografer: Mita Rachman, makasih ya dik :)



Tanggal 7-8 Februari ini ada festival Thaipusam, festivalnya etnis India Tamil. Thaipusam dirayakan pada bulan Thai (Januari-Februari) menurut penanggalan Tamil, dan dipersembahkan bagi Lord (Dewa) Murugan, anak dari Lord Siva dengan Parvati. Lord Murugan, yang juga dikenal sebagai Shanmugha, Subrahamanya, Kartikeya, Skanda adalah jenderalnya Dewa-dewa, sangat powerful ya? 

Festival ini dirayakan untuk merayakan menangnya kebaikan atas kejahatan. Pada hari besar ini, para pemuja Lord Murugan ini melakukan aksi 'serah diri'/ pengorbanan diri dengan melakukan prosesi jalan kaki dari Kuil Shri Srinivasa Perumal d
i Serangoon Road menuju kuilSri Thendayuthapani di Tank Road, sambil mengangkat CAVADI dan membawa botol berisi susu (milk pot), lihat gambar di bawah.


Cavadi (lihat gambar di awal artikel), itu seperti menara yang terbuat dari besi dan dipasang dan dikaitkan (literally lho) pada tubuh pembawanya dengan menggunakan kaitan besi. Cavadi bisa mencapai berat 10-15 kg! Waaaaa....

Ada juga yg membawa milk pot yang lagi-lagi digantung di tubuh dengan menggunakan kaitan besi. Ada juga yg menusuk lidah mereka dengan batang besi tipis panjang, semakin dahsyat rasa sakit yang ditahan, semakin besar kemungkinan doa/harapan yang  diinginkan terkabul.

Teman saya Sham yang beretnis Tamil mengatakan adiknya mengatakan tidak ada rasa sakityang dirasakan ketika membawa Cavadi. Man, this must be Mind over Matter deh! 

Tapi mungkin juga ini salah satu sebab mengapa para pembawa Cavadi tidak merasa sakit. 
Prosesi biasanya berjalan sambil diiringi tabuhan genderang dan doa-doa yang dilakukan oleh para saudara dan handai taulan. Musik dan doa yang monoton mungkin juga membuat para pembawa Cavadi ini setengah 'trance' ya. Apapun sebabnya, menurut saya,  rasa pasrah dan berserah diri ini lah yang membuat mereka tidak merasakan sakit. 

Tapi...kenapa kok badan ditusuk2 tidak mengeluarkan darah ya? Ternyata, sebagai tahap persiapan, para pembawa cavadi ini melakukan puasa dulu selama sebulan. Hasilnya, kapiler tubuh mereka mengecil, jadi sewaktu ditusuk cavadi, tidak mengeluarkan darah! Oohhh...begitu.

Lalu mengapa membawa botol berisi susu? Inikan bukan bentuk pengorbanan? Wah...dulu kan susu termasuk barang mahal, jadi membawa susu untuk diberikan ke kuil itu juga merupakan suatu bentuk pengorbanan. 

Begitu...menarik ya? Ingin menyaksikan festival ini? Datang ya tahun depan!   :)

Jumat, 30 Januari 2009

Little India

Salah satu daerah favorit saya di Singapura adalah daerah Little India sekitar Serangoon Road.
Sesuai dengan namanya, daerah ini memang pusatnya komunitas suku India di Singapura. Apa saja yang bisa ditemukan di sana? Yuk jalan2!

Ohya...maaf ya, kali ini posting nya rada error dalam hal penempatan foto dan teks. Susah banget merubah layout nya...padahal saya sudah ngantuk, jadi dimaklumi aja yaaa. Daripada saya musti upload ulang! hehe

Foto1: Hijau2 - Pasar Tekka, pusatnya sayur mayur segar di Singapura.

Foto2: Mempercantik diri?

Foto3: Sweet desserts - semua maniiiiis!

Foto4: Pakde Tukang Ramal

(Streetscape Little India)

Daerah Little India berada di sekitar Kerbau Road, Buffalo Road, Race Course Road, Serangoon Road, dapat dicapai dengan MRT, turun di Stasiun Little India (obviously...hehe) atau berbagai bus dari segala jurusan. 

Begitu keluar dari bis/ MRT...jangan heran...kita bakal mencium bau2 wangi bunga melati, campur bau dupa, campur bau kari, campur bau sayur mayur, campur bau keringat turis dan orang2 yang ramai ke sini. Siap2 ya...either you love it...atau langsung 'neg'! haha. 

Kalau anda jalan2 ke Little India, jangan lupa mampir ke:

1. TEKKA WET MARKET

Mau beli kemangi, daun salam, buah keluak, terasi, ikan, daging kambing, tempe sampai tampah, panci, kapur buat masak (surprise...surprise...di sini namanya kapoor!), semua ada di pasar Tekka. Mau beli baju punjabi dan makan nasi Briyanni (yg paling enak stall nya pakcik Allaudin, tapi antrinya panjang)...juga bisa di sini.

Jangan salah ya...daun kemangi dan daun salam dan buah keluak itu gak semua pasar basah jual lho. Jadi kalau butuh...ke sinilah kita.

2. KOMALA VILAS, BANANA LEAF APOLLO

Minum teh tarik, makan poori (saya bilang roti bantal), idly (semacam apem putih kecil imut), vadai (seperti donat tapi lebih padat dan berbumbu), paling enak (menurut saya sih) di Komala Vilas Vegetarian Restaurant, di Serangoon Road (lihat foto ya).  

Selesai makan jangan lupa mengunyah campuran adas, jinten, kapulaga, gula dan bbrp rempah lain yang saya kurang tahu sebagai pencuci mulut. Rasanya pedes2, manis, minty gimanaaaa....gitu.  (lihat foto atas, bagian kanan bawah). Pencuci mulut ini disediakan di meja kasir, jadi sambil bayar makanan kita boleh ambil sesendok teh ramuan rempah ini. 

Ohya...makan di sini cukup murah. Set mealnya (bukan nasi) cuma berkisar 3-4 dolar saja. Kalau rice mealnya sekirat 6-7 dolar. Murah lah...kan gak pake daging. Tadi makan berduatermasuk teh tarik cuma habis 9.40 dolar saja.

Dari teman saya yang orang India asli (dari negeri India maksudnya) setiap makan sebaiknya ditutup dengan penganan manis. Jadi...kita juga beli burvi dan kawan2 nya untuk dinikmati selesai makan. Biasanya desserts ini dibuat dari campuran susu, yoghurt, kacang2an...pokoknya....sweeeet deh (foto 3).

Banana Leaf Apollo Restaurant terkenal dengan roti jala dan nasi briyanni nya yang, meminjam istilah sini: Shiok! = 'Nendang' = Delicioso = Uenak tenan!!!

3. FORTUNE TELLER (foto4)

Di luar restoran Komala Vilas ada bapak2 tukang ramal ini. Lucu...soalnya dia punya asisten si burung mungil kalau lagi praktek meramal. Pertama: pak tukang ramal akan meletakkan bbrp amplop di meja kerja beliau. Kedua: si burung mungil akan keluar dari sangkarnya lalu mengambil satu amplop yg tersedia. Amplop itu diserahkan kepada pak tukang ramal. Ketiga: pak tukang ramal kemudian membaca catatan yg ada dalam amplop dan menafsirkannya kpd klien beliau. Seruuu!!! 

Si bapak ditanya bisa ngomong Inggris gak, dia cuma geleng2 (gaya India)...gak tau artinya iya atau tidak (kan beda lho gelengnya). Jadi saya memutuskan gak jadi minta diramal deh! (haha...alasan inimah)

4. GROOMING doong (foto2)
Hayo kita pasang hena atau coba eyebrow threading nya!
Pake hena sih saya belum pernah, tapi eyebrow threading ya sudah coba dong! Asli deh...sepertinya tidak sampai 5 menit sudah selesai alis kiri kanan, rapi dan hebatnya...tidak sakit!  Yang begini ini sudah populer belum ya di tempat anda?

Salon2 kecil yang menyediakan layanan ini tersebar di mana-mana di Little India, tinggal pilih. Untuk eyebrow threading biayanya sekitar 7 dolar. Buat mas-mas yang bertanya2...ngapain sih iseng sekali cabut alis pakai benang? Yaahh...maklumi saja spesies lawan anda ini! hihihi...yang memang suka cari2 dan coba2 yang tidak (terlalu) perlu ya.

Tuh...kan, banyak yang bisa dilihat dan dicoba di Little India. Lain kali...coba mampir, dan tuangkan komentar / pengalaman anda yaaa!

Popular Posts