Jumat, 17 September 2010

Rutin Kala Mudik dan renungan sesudahnya

Yang bikin kepingin selalu mudik,

1. Ketemu teman baik masa lalu.

Dua ibu cantik ini teman baik di kampus dulu :-) Girls, terimakasih ya, sudah bersedia bertemu kangen. Saya sudah merindui kalian lagi lho!


2. Makan makanan lokal (with or without a twist)

Yang asli lokal seperti makan ketoprak pinggir jalan, asinan yang lewat depan rumah dan mie dok dok. Semua sudah terpenuhi :-)

Makanan lokal with a twist di harga, maksudnya mahal! Karena sudah masuk mal :-/

Makan mie goreng jawa di restoran Warung Pojok di Grand Indonesia. Mie goreng termahal yang pernah saya makan...29 ribu rupiah! Aduuh...




3. Minum minuman lokal...es buah, es blewah, es kelapa muda, dan teh poci -teh beneran bukan teh celup-.

Ini juga teh poci termahal yang pernah saya minum, 19ribu per poci mungil! Aiiih



Perasaan...apa-apa segala barang dan makanan dan minuman kok sekarang mahal ya di Jakarta?

Ngopi, ngeteh dan makan roti bakar dan nasi goreng ikan bilis ala kopitiam bisa habis 80ribu, atau 13dolar Sing. Lha kok lebih mahal daripada di Singapura! Apa gara2 makannya di mal? Tapi di Singapura makan di mal atau pasar, kira2 keluar biayanya sama saja.

Hingga tas belanja keluaran carrefour pun harganya lebih mahal drpd tas semacam keluaran supermarket di Singapura. Di sana 1dolar saja, di sini dihargai 10ribu. Tsk...

Waduh gawat hidup di Jakarta susah, segala lebih mahal!

Mengapa saya merasa begitu?Teori saya:
1.saya saja yang tidak tahu di mana belanja murah di Jakarta.

2. Kelamaan tinggal di negeri orang jadi tidak tahu standar harga di tanah air

3. Memang saya pelit dan sangat sadar harga! Hahaha

Menurut anda, teori mana nih yang benar? Atau...ada teori lain? :P

- Mobile Blogging

Tidak ada komentar:

Popular Posts