Berhubung memang jarang main catur (seingat saya, terakhir saya main catur sewaktu SMP...sudah jadul banget deh pokoknya), kita jadi sudah lupa-lupa ingat langkah2 para bidak catur ini. Gak yakin si kuda itu langkahnya bentuk L ato M (ngarang deeeng...hehe), si pion bisa tiap kali langkah dua petak ato cuma sekali saja dan banyak lagi.
Naaah...karena sibuk mengingat-ingat langkah2 para bidak catur ini, saya tiba2 kok menyadari, betapa berjayanya "Queen" dibanding sang "King" dalam permainan catur. Iya dong, Queen bisa maju, mundur, diagonal, satu langkah ato nyeberang papan catur, pokoknya semua bisa. Sang Raja? Walah....cuma mampu bergeser setapak demi setapak, musti dilindungi terus, kalau tidak mau cepat kena skaaaaak.
Jadi, saya berteori, penemu permainan catur itu pasti seorang feminis! Girls power...yeah!
Ini teori orang slebor ya, jangan dimasukkan ke hati, jangan pula dikutip dalam disertasi.
Ohya, menurut berbagai sumber, dikatakan bahwa permainan catur berasal dari Persia, India atau Arab...beratus2 tahun yang lalu. Kalau iya begitu, berarti jaman dulu sudah banyak penganut paham feminis ya.
Tapi memang benar sih, jaman dulupun ada Ratu Tribuana Tunggadewi yang memimpin Kerajaan Majapahit sekitar abad 14.
Tapi.... kenapa begitu permainan ini sampai dan menjadi populer di Indonesia, gelar "Queen" berubah jadi "Perdana Menteri"? Hayoooo...ada yang bisa berteori juga?
1 komentar:
Penemu catur adl seorang Brahmin, Lahur Sessa namanya. Dia membuat catur sbg hadia utk raja Taligana yg sdg bersedih, raja Iadava namanya.
Ratu lbh kuat krn ia mewakili jiwa rakyat. Dgn ajakan ratu, semua org mau berkorban.
Posting Komentar