Minggu, 16 Maret 2008

Next Time When in CBD

Ternyata pemerintah Singapura bisa kurang tepat dalam membuat kebijakan dalam rangka mengatur negaranya.

Kali ini kebijakan baru pemerintah Singapura ttg peraturan menaikkan dan menurunkan penumpang taksi di daerah CBD (Central Business District). Sekarang ini masyarakat hanya bisa naik dan turun dari taksi di halte taksi saja di daerah CBD. Tidak boleh menyetop taksi di sembarang tempat. Yang namanya CBD itu luaaas....dari mulai Orchard, Raffles City, Raffles PLace area.

Kebijakan yang...tentu saja tidak populer lah, bikin susah kita2 masyarakat saja. Para pelanggan mana ada yg mau bayar mahal (ini flag down fare nya aja baru dinaikkan) tapi mesti antreeee panjang dan lama di halte taksi. Belum lagi kalau mesti jalan juga dari halte taksi ke tempat tujuan, blom lagi kalau bawa anak, bawa orang tua, bawa orang sakit...bawa barang2, kena hujan! Pingin marah gak sih?

Repotnya jumlah halte taksi di CBDpun belum sebanyak yg diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ini dg sempurna. Ada cukup banyak juga budget hotel yg blom punya halte taksi resmi di lobi/dekat hotelnya. Mana lagi banyak turis asing yg kebingungan karena bolak balik berusaha menyetop taksi di pinggir jalan, tapi kok dicuekin saja...hehe....gak tau ya?

Supir2 taksi mengeluh, mereka sering 'disemprot' penumpang karena menolak menurunkan mereka di sembarang tempat! Tidak mau berhenti mengambil penumpang di sembarang tempatpun...kena 'semburan' juga! Serba salah.

Jadinya...setelah diterapkan selama dua minggu ini, pemerintah berkata mereka akan mereview lagi kebijakan mereka. Kalau istilah mereka mau 'tweaked' the regulation. Kok kayak saya saja ketika lagi nyoba2 resep...gak punya bahannya, kurang bumbunya, tweaked aja resepnya, moga-moga....(sambil keep the finger crossed) kuenya jadi!

Kalau pemerintah sini mungkin doanya....moga-moga, masyarakat gak protes lagi ! Hey...orang Singapura mah seneng bener protes dan mengeluh/mengadu! Sedikit2 nulis di surat pembaca...beneran deh.

Melenceng dikit ceritanya,
Ini suami saya juga baru saja tilpon polisi, protes karena di multi purpose hall dekat rumah ada acara yang musiknya masya allah berisiknya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30malem!

Saya kalem aja bilang kepada suami yg angot..."mereka sudah kukut-kukut (jawa : beres-beres) kok, bentar lagi juga sepi". Si suami mana mau lah diminta nunggu, sudah ketularan orang sini, gak sabaran dan cepet kesel serta mungkin ...kurang toleransi hihi.... Payah...payah...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Protes tapi didengar sama pemerintahnya.
Kalau di Indo, protes berujung penjara :D

Anonim mengatakan...

taksi pake halte..? *du du du,, ada gitu yak..?!*

Popular Posts