Jumat, 27 April 2007

Naik Becak di Jalan Wolter Monginsidi

Kesibukan hidup sehari-hari sering membuat kita terbuai dengan irama kehidupan itu. Kita tidak ada waktu untuk bersantai...apalagi mengenang pengalaman manis masa kecil.

Pada sore yang sejuk ini, hujan masih turun rintik2, si Raja Kecil tidur dengan nyenyak...ditemani secangkir kopi panas dan kue madu jeruk buatan sendiri, saya mencoba mengingat kembali masa2 indah saya bersama almarhumah mbah putri tercinta. Masa ketika saya masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, sudah lama sekali. Tapi kenangan2 manis ini masih kuat dalam ingatan, menyisakan kerinduan dan sedikit kesedihan setiap kali saya mengingatnya.

Setiap akhir pekan saya dan kakak dan adik serta sepupu2 saya biasanya akan bertandang dan menginap di rumah mbah putri dan mbah kakung di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah mbah putri dan mbah kakung yang biasanya sepi tiba2 menjadi ramai dengan suara anak kecil berceloteh dan tertawa.

Tidak banyak ingatan saya tentang mbah Kakung, mungkin karena beliau waktu itu sudah kurang sehat. Kami jarang berkomunikasi dengan beliau, yang ada dalam ingatan adalah, mbah kakung seorang yang berperawakan tinggi dan berwajah tegas.
Lain kali, saya akan menulis posting ttg kenangan dengan mbah kakung. Kali ini, saya bicara ttg mbah putri.

Mbah putri (ibu dari ibu saya) dekat sekali dengan cucu2nya. Beliau tahu betul bagaimana membuat anak kecil senang. Mungkin juga karena beliau dulu adalah seorang guru bahasa Indonesia (haha....ternyata menurun kepada cucunya ya) di Sekolah Menengah Pertama (SMP), beliau bisa menyelami alam pikiran anak2. Kami tidak pernah dihujani mainan mewah, tapi beliau selalu punya sesuatu istimewa untuk kami, contohnya : satu set pensil warna baru dan buku gambar untuk kami, blok2 kayu sederhana untuk kami susun menjadi rumah atau buku cerita anak2. Beliau rajin menjahitkan kami ular2an (sebenarnya ini guling super panjang) warna-warni yang kami gunakan sebagai bantal tidur atau main ular naga. Beliau juga senang sekali menghadiahi kami dengan syal hasil rajutan sendiri. Beliau memang pandai merajut dan sering menerima pesanan rajutan syal, taplak meja dll.

Tapi kenangan favorit saya adalah pergi ke pasar Santa dengan mbah putri. Dari rumah mbah di Jalan Ciragil , kami selalu pergi ke sana berjalan kaki menyusuri jalan Wolter Monginsidi, dan pulang menggunakan becak. Pasar Santa adalah pasar tradisional saja, tidak ada istimewanya. Tapi untuk anak kecil seperti saya waktu itu, pergi ke pasar seperti pergi ke dunia yang lain...penuh hiruk pikuk yang mengasyikkan. Saya biasanya akan mengikuti mbah putri berbelanja kebutuhan sehari-hari, mendengarkan beliau bercengkerama dengan para mbok penjual sayur, melihat-lihat barang pecah belah...dan yang paling ditunggu, kunjungan ke toko buku! Hoho....saya hampir selalu pulang dengan membawa buku gambar baru!

Sebelum pulang, biasanya mbah putri akan membeli jajan pasar seperti lemper, jenang candil, kue serabi, kue nagasari....ohhh.....enaknya!!

Sepanjang jalan pulang, dalam becak, saya menikmati semilir angin yang mengibarkan rambut keriting saya, mengagumi deretan pohon2 besar rain tree, mahoni dan angsana sepanjang jalan Wolter Monginsidi serta menghirup bau khas kembang dari pohon Rain Tree yang berguguran....rasanya seperti sedang berjalan ditengah hujan kuning...karena kembang pohon rain tree berwarna kuning kecil indah sekali. Ini benar2 pengalaman indah yang susah ditandingi dan tak mungkin diulangi.

Sebabnya karena:
Satu...mbah putri tercinta telah berpulang lebih dari 15 tahun yang lalu.
Dua...rumah mbah putri dan mbah kakung di jl Ciragil sudah dijual.
Tiga...jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran masa kini sembrawut sekali, lalu lintasnya padat. Kiri kanan jalan sekarang adalah pertokoan, tempat makan, salon. Tidak ada rumah tinggal lagi.

Setiap kali saya pulang ke Jakarta, setiap kali saya melewati daerah ini, melewai Jalan Wolter Monginsidi, sekelebat semua kenangan manis ini tumpah dalam ingatan, menyisakan rasa rindu akan masa kecil yang indah. Ahh.....masa kecilku....

Tidak ada komentar:

Popular Posts