Adakah serpihan, fragmen kehidupan masa lalu anda yang ingin anda lupakan? Yang ingin anda buang jauh-jauh atau kuburkan dalam2? Yang selalu anda sesali....mengapa harus terjadi. Yang membuat wajah anda merah karena malu...malu akan ketololan masa lalu.
Seperti kebanyakan orang, sayapun, apa boleh buat juga banyak melakukan kebodohan...yang bertaraf parah. Salah satunya adalah dalam urusan memilih 'teman kencan'. Terus terang saya tidak pernah menjadi pandai dalam hal yg satu ini, walau bukan begitu menurut teman2 saya. Walau tidak pandai...tapi jika mengenai urusan 'hati' setidaknya saya selalu menggunakan 'hati/ perasaan/ feeling/ insting' ketika membuat keputusan untuk memulai atau menyudahi suatu hubungan.
Pengecualian pada kasus yg satu ini. Dengan satu manusia ini, keputusan dibuat karena ingin menjaga 'gengsi' dan mungkin juga...membuat tenang hati orang tua. Begini....pernah suatu kala saya tidak memiliki 'teman kencan' atau pacar untuk beberapa waktu. Mungkin karena usia yg 'menurut para orang tua' sudah meninggi, akhirnya saya memutuskan untuk memulai hubungan lagi. Mungkin di bawah sadar saya hanya ingin punya status 'memiliki pasangan'...entahlah. Yang jelas saya memulai lagi.
Begitulah....jika suatu hubungan yang harusnya dilandasi rasa 'tresno' tidak dimulai dengan perasaan itu, melainkan dimulai dengan segudang keinginan pribadi yg tidak ada hubungan dengan perasaan. Jadinya kacau...musibah....
Hanya beberapa bulan saja usia hubungan ini, rasa tidak cocok yg mendalam dan kelelahan menghadapi karakter yg bukan main ajaibnya juga lah yg membuat saya memberanikan diri mengakhiri hubungan itu. Manusia satu ini....sangat posesif, cemburu, dan dibalik kesombongannya terlihat jelas ketidakmandiriannya, kenaifan, ketidakpedulian thdp orang lain dan perasaan tak percaya diri yg parah. Yang paling menyeramkan adalah....kepandaian tinggi yang tidak disertai kecerdasan, kedewasaan dan keimanan...menjadikannya manusia yang (menurut saya) timpang dan tidak seimbang.
Jangan dikira saya tidak mencoba membuka matanya, kawan. Sudah...tapi saya kalah. Mungkin juga...saya tidak peduli, saya akui saya tidak pernah sampai mencintai manusia ini. Bahkan setelah makin mengenal...yang tumbuh malah perasaan anti dan benci. Akhirnya...saya angkat kaki...tak mau terlibat lagi, tak mau berhubungan lagi dengan manusia ini.
Bertahun2 kemudian, tepatnya beberapa bulan lalu, 'Hantu masa lalu' ini kembali mengganggu kehidupan saya! Mulanya menelepon...bicara yang tidak jelas topiknya. Harap anda tahu...saya sudah berkeluarga sekarang, dan bagi masyarakat di negara kami, menelepon 'bekas pasangan' apalagi yg sekarang sudah menikah, itu sudah kurang ajar sekali. Tidak tahu adat namanya. Saya gusar sekali.
Telepon tidak dilayani...manusia ini nekad mendatangi rumah orang tua saya. Tentunya saya tidak ada di sana. Untungnya juga...ibu saya sedang tidak ada di rumah. Bukan main naik pitamnya saya mengetahui kenekatan dia dari cerita ibu saya kemudian. Saya tunggu...sekali lagi dia begitu saya akan melabrak dia.
Tunggu punya tunggu...sepi....tak ada telepon lagi. Saya pikir....selesai sudah episode 'aneh' ini.
Kemarin teman baik di sekolah dulu mengirim berita. Katanya manusia ini juga mengganggu kehidupan teman baik saya (saya sempat mengenalkan manusia ini kepada teman2 baik saya di sekolah). Sebegitu mengganggunya...teman saya akhirnya memberitahu orang tua manusia ajaib ini ttg tingkah polah anaknya. Apa jawaban orang tuanya? Dia memang 'sakit' sejak dua tahun lalu. Schizophrenia (ups...benar tidak menulisnya). Sedang dirawat...tapi belum ada kemajuan.
My...oh my.....jadi keanehan dan keajaiban dulu itu....apakah tanda2 juga ya?
Waakkkkkk.......betapa ingin saya bisa menghapus masa lalu itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar