Rabu, 11 April 2007

Demam Idol

Tiap tahun saya terkena demam ini. Jika demam melanda....obatnya hanya satu. Tiap minggu saya harus menonton TV, menonton acara American Idol. Haha....

Menonton acara ini kita bisa tertawa dan geleng-geleng kepala mendengar komentar Simon Cowell yang selalu jujur walau sering menyakitkan hati, gemas mendengar komentar bertele-tele Paula Abdul yang sebenarnya tidak jelas intinya, dongkol karena kontestan kesayangan tersingkir dari arena kompetisi, tegang ketika hasil pemilihan diumumkan....macam2 perasaan.

Yang saya perhatikan, tiap tahun selalu ada satu kontestan yang secara ajaib lolos dari babak satu ke babak berikutnya...walaupun kontestan ini tidak ada kualitas "Idol" (menurut saya lho).
Ingat Si rambut merah Stevens pada AI 2 tahun lalu? Pemenang AI tahun lalu, Hicks, awalnya juga semacam kuda hitam. Tahun ini...menurut saya...si ikal Sanjaya. Ampun....kenapa dia masih lolos saja di tiap babak?

Apa sih kualitas Idol ? Ya...karena ini acara kompetisi menyanyi ya harusnya kemampuan menyanyi sudah pasti nomor satu. Tapi kita tidak bisa menutup mata....si Idol juga harus enak dilihat mata dan serba bisa, karena calon Idol ini akan dilambungkan ke pentas industri hiburan.

Akhirnya, kita juga harus ingat bahwa selera pasar (baca: penonton dan pemilih) kadang memang membelakangi kaidah2 seorang Idol seperti disebut di atas. Jadilah kadang.....si X yang suaranya pas-pasan tapi cakep bin ganteng bisa lolos terus, tapi si Y yang suaranya indah merdu tapi berparas..ehm...seadanya...ya terpental juga akhirnya.

Itulah....nikmatnya mengikuti acara TV ini. Tiap minggu kerja saya menebak2 saja....kira2 mingu ini siapa yg menjadi korban.

Tidak ada komentar:

Popular Posts