Senin, 26 Maret 2007

Phantom di Singapura

Sudahkah anda menonton pertunjukkan opera 'Phantom of The Opera' yang sedang berlangsung di Esplanade Theatre. Kalau anda penggemar cerita romantis dramatis yang dibalut dalam pentas fantastis, ada baiknya anda luangkan waktu menonton pertunjukkan ini. Saya? Kali ini? Wah...sepertinya sulit untuk bisa menikmati 'kemewahan duniawi' semacam ini sekarang. Kalau bukan karena halangan domestik, sekarang saya harus berpikir 10 kali jika ingin melakukan pengeluaran ekstra. Buat pembaca yang sudah menikah dan memiliki anak, pastinya maklum dengan maksud saya.

Untungnya...saya sudah pernah menonton pagelaran yang sama, di sini juga....sekitar ehm...lebih dari 10 tahun yang lalu. Syahdan kala itu saya ada di negeri kecil ini sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan praktek kerjanya. Walau keuangan pas-pasan, rupanya masih bisa juga saya menabung untuk membeli tiket opera. Nah...yang seru, karena memang keuangan pas-pasan, kami hanya sanggup membeli tiket obralan...atau tiket untuk kursi2 yang tidak laku. Tugas membeli tiket diserahkan kepada teman saya...si lembut Ms G.

Jadilah, suatu malam...saya dan teman2 kuliah yang juga sedang praktek kerja bersemangat pergi menonton opera ini. Kapan lagi...menikmati tontonan berskala internasional seperti ini.

Masuk ke gedung teater (waktu itu masih di Kallang)...wow...gembiranya kami mengetahui kursi kami hanya berjarak 2 baris dari panggung teater! Dalam hati saya berpikir...wah teman saya Ms G pandai juga mendapatkan tiket semurah ini (di bawah 100dolar kalau tidak salah) untuk kursi kelas ini. Sepanjang pementasan, kami tidak habis-habisnya mengagumi indah dan megahnya panggung dan set opera, betapa cantik dan mewahnya kostum para aktor dan aktrisnya, betapa tragis nasib si Phantom, betapa merdu suara 'Christine'....

Kami pulang malam itu dengan perasaan puas dan gembira karena tontonan yang memang bagus dan menghibur. Tapi apa yg terjadi keesokan harinya? Saya bangun dengan leher yang sakit bukan kepalang! Herannya rasa sakit itu hanya ada di leher sebelah kiri. Mengapakah? Pikir punya pikir....oohh...tentu saja. Semalam kami menonton pagelaran dari kursi yang dekat sekali dengan panggung teater....sialnya, kursi kami berada di ujung sebelah kanan panggung, sehingga sepanjang pertunjukan kami harus terus menoleh ke kiri. Pantas saja.
Ini rupanya harga tiket murah...

Tidak ada komentar:

Popular Posts