(Diambil dari blog lain, ditulis tgl 12 MAret 2007)
Belum reda heboh-heboh ttg penghentian ijin ekspor pasir ke Singapura, pemerintah Indonesia membuat kejutan lagi dengan beredarnya berita bhw mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan penghentian ijin impor granit. Lagi-lagi kejutan tak enak bagi Singapura. Pemerintah RI mengatakan pencabutan ijin ini berkaitan dg rusaknya lingkungan yg disebabkan oleh penambangan semena-mena.
Isu penambangan emas, penebangan/ pembakaran hutan, pengerukan pasir yang tidak ramah lingkungan sepertinya sudah merupakan isu yang belum terpecahkan selama bertahun-tahun. Dan rasanya kita sama-sama tahu mengapa pemerintah Indonesia seperti tidak punya gigi dalam menyelesaikan masalah lingkungan ini. Ya....yang punya kuasa dalam pemerintahan mungkin 'terciprat' untung yang didapat dari usaha ini.
Sedihnya....kalau pemerintah jujur harusnya negara kita sudah kaya dari dulu dari hasil ekspor sumber alam kita. Dan...kalau pemerintah kita bertanggung jawab, lingkungan hidup kita tidak perlu rusak karenanya. Lagi2 ujungnya....serakah. Pejabat pemerintah yang berurusan dengan bisnis ini mungkin banyak yg silau dengan kekayaan sekejap yg bisa diraih. Pengusaha lokalpun ada andil dalam kerusakan lingkungan yang terjadi. Tak perlu takut ditangkap jika melanggar hukum...asal selalu siap melakukan 'salam tempel' pasti aman.
Saya angkat topi terhadap niat mulia pemerintah RI yang katanya ingin menghentikan kerusakan lingkungan yang lebih gawat lagi terjadi di bumi nusantara ini. Tapi...saya agak apatis terhadap hasil yang akan didapat, selama pejabat pemerintah dan pengusaha lokal masih main hukum rimba.
Jadi....jangan takut Singapura, isu2 yg timbul belakangan ini bukan berarti kami tidak menyukai kalian. Sepertinya kalian sedang sial saja dan hanya sekedar terkena imbas dari usaha pemerintah RI mengatasi kerusakan lingkungannya.
Di tengah ketidakyakinan...saya berdoa semoga pemerintah RI kali ini benar2 serius ingin memperbaiki kondisi lingkungan negaranya. Sudah terlalu parah kerusakan lingkungan yang terjadi...banyak yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi, banyak sudah pulau yg hilang dari permukaan laut. Jangan sampai anak cucu saya mengenal jalak Bali, badak bercula satu dan orang utan hanya dari museum karena hewan2 ini telah punah. Semoga..........
http://www.channelnewsasia.com/stories/singaporelocalnews/view/263743/1/.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar