(Diambil dari blog lain yg ditulis tgl 6 Maret 2007)
Baru beberapa hari yang lalu saya menulis tentang Indonesia, dg masalah pasir dan perbatasan dan ekstradisinya dg Singapura, dan dampaknya jika Indonesia terkena bencana lagi (malulah menerima bantuan dana dan tenaga dari Singapura lagi), ternyata Indonesia kembali dirundung petaka.
Kemarin terjadi gempa bumi skala 6.6rich di Padang http://news.yahoo.com/s/ap/20070306/ap_on_re_as/indonesia_earthquake, getarnya terasa sampai Singapura. Belum sempat kita mengatur napas setelah mendengar ttg berita gempa ini, pagi tadi ...sebuah pesawat Garuda terbakar ketika mendarat di bandara Adisucipto. http://www.cnn.com/2007/WORLD/asiapcf/03/07/indonesia.plane/index.html
Ada apa dengan negaraku ini? Mengapa kita selalu dirundung malang? Apakah yang Maha Tahu ingin mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan negaraku ini? Mengikuti berita tentang bencana di Indonesia seperti sedang menonton film berjudul "Doomed Country" ouch....
Seorang teman dekat berkata kepada saya bahwa negara Indonesia sudah 'tak terselamatkan', sudah terlalu banyak orang berdosa yang tidak juga sadar2 akan kesalahannya. Jadi Yang Kuasa murka....dan bencana demi bencana datang untuk menghukum kami. Wooo.......ini berat.
Mungkin teman saya ada benarnya. Kita biasanya baru bisa berpikir dan menilai secara obyektif jika kita mengambil jarak dengan sesuatu yang ingin kita nilai. Setelah bertahun tinggal di negara orang, bisa saya rasakan bagaimana bobroknya mental sebagian bangsa Indonesia, pemimpin2 negaranya tidak bisa menunjukkan contoh yg membanggakan...tapi malah memberi gambaran bagaimana rasa ingin berkuasa dan haus harta mengalahkan kepentingan orang banyak. Sadar bahwa kita tidak memiliki apapun untuk dibanggakan...kita cenderung menjadi defensif....cepat tersinggung, karena tinggal gengsi dan harga diri yang masih melekat. Jadinya...negara Indonesia sering ada masalah dengan negara lain...contohnya isu dihentikannya ijin ekspor pasir ke Singapura, ditariknya duta besar Indonesia untuk Australia ketika pengungsi Papua diberi suaka dan lain-lain.
Jadi bagaimana? Terus terang saya juga tidak tahu pemecahan masalah rumit yang melilit negara saya ini. Mungkin kita harus berdoa minta ampun kepada yang Kuasa, berusaha menebus kesalahan dan dosa dengan berbuat baik dan jujur dalam keseharian kita. Mencoba menjadi lebih rendah hati dan menyadari bahwa kita bukan yang terbaik dalam segalanya. Berusaha membangun kembali hubungan baik dengan negara lain...karena kita jelas-jelas butuh bantuan mereka, terutama pada masa yang sulit seperti sekarang. Mungkin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar