Jumat, 17 April 2009

SPEAK CHINESE MOVEMENT

 
Semakin banyak orang Singapura yang gagap bicara bahasa Mandarin/ Chinese, karena lebih nyaman dan mudah berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Mentor Lee Kwan Yew baru-baru ini menyinggung keadaan ini, dan beliau mengatakan bahwa kemampuan berbahasa Mandarin yang baik dan benar itu perlu dan menguntungkan. 
Sebetulnya sih...memang dari bertahun-tahun lalu kampanye Speak Mandarin berlangsung, kurang tahu ya terhadap kesuksesan kampanye ini. Yang terang...tadi di stasiun MRT Outram Park, saya lihat Chinese Challenge ini. Dipromosikan oleh antara lain Singapore Tourism Board, saya tak bisa tidak tersenyum dan berdecak kagum karena kejelian mereka menempatkan dan membuat kampanye yang tidak memaksa ini  :)
Di tiap pintu kaca sepanjang peron MRT, dipasang poster2 sejenis ini. Isinya? Riddles, quiz...tapi semua berhubungan dengan bahasa Mandarin dan sejarah kota Singapura.
Gambar 1: The word 'simei' in Simei Road refers to which of the following beauties: Xi Shi Wang Zuquan Dao Chan Yang Yuhuan; Xi Shi Zhao Feiyan, Concubine Yu, YAng Yuhuan; Dao Chen Yang Yuhuan, Imperial Consort Chen, Chen Yuan YUan.
Gambar 2: At the 1952 Geneva Conference, Charlie Chaplin watched a movie also known as the Romeo and Juliet of China. Which of the following tittle it was: A Dream of the Red Mansions, the West Chamber, the Butterfly Lovers.
Gambar 3: Which one of the following streets used to be knwon as the fifth street of small town? : Waterloo Street, Bencoolen Street, Prinsep Street.
Ada yang tahu jawabannya? Hehe...saya masih harus kasak kusuk dulu...tapi...hohoho...saya sudah tergoda untuk membaca dan mencari tahu poster menarik ini. Siiiippp!!!
Bayangkan kalau poster serupa ada di dinding busway Jakarta, atau stasiun kereta api Gambir, dan isinya dalam bahasa daerah kita! Whoaaa....akan ada versi bahasa Jawa, Sunda, Batak, Padang, Bali...banyaaak sekali!
Posted by Picasa

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Ja.. ja... Saja pikir ini soedah mendjadi isoe global di mana bahasa-bahasa iboe pelan-pelan tapi pasti semakin kalah bersaing dengan itu bahasa Engels sebagai bahasa global.

Toen Lee sebagai orang toea en mentor tentu tra senang dengan kondisi ini en dia orang tra ingin bahasa Tionghoa tergoesoer dari dia poenja negara. Itoe djoega soedah lama mendjadi kita orang poenja perhatian di sini, di mana bahasa-bahasa daerah kita poen mulai terantjam.

Ja.. ja... kita maoe bilang apa? Dalam perang bahasa en perang pengaroeh soedah tentoe ada jang kalah ada jang menang. Salam boeat Mbak Dyah jang poenja postingan bagoes-bagoes.

Firman Hadi mengatakan...

Gue setuju kalau bahasa Mandarin memang useful. Kira2 6 bulan lalu gue sign up utk weekend class di Singapore Chinese Chamber of Commerce yg deket Raffles City itu. Ternyata... Mandarin bukan bahasa/dialek yg dapat dipelajari hanya seminggu sekali (gue mesti intensive course di Beijing aja kali). Susah banget!! Walaupun gue udah lulus kelas 1, sampai sekarang gue bisa nya cuman "Ni Hao?" Not exactly money well spent!

Sultana mengatakan...

As I know some Singaporeans can't even speak proper English... Like Phua Chu Kang Style... "Don't pray pray arr... " or "What you so like tat one horrr" LOL.

Mandarin is so important these days. China is going to be a big economic giant if it isn't already. Dyah, should send Aqila to a chinese school.

dyah mengatakan...

Mas Hurek benar,
Memang bahaa daerah semakin sedikit penuturnya. Saya saja hanya bisa pasif bahasa jawa dan sunda, mengerti tapi tidak berani bicara karena takut salah ucap. Bahasa daerah kita posisinya lebih sulit dr bhs mandarin, krn penggunanya hanya berskala daerah, buka region apalagi dunia. Susah yaaa

Firman, kapok gak blajar bhs mandarin? Ehehe. Mngkin kamu musti sering blanja ke pasar basa biar blajar mandarin pasar! Aku saja cuma sampai level mandarin pasar tapi still bu keyi zhiang hua yu (waduuh pinyinnya bener gak tuh)

Unknown mengatakan...

Syari,
You are right, many Singaporeans can't speak proper Mandarin, despite making this language as a compulsory subject in schools. And they are startig to feel inferior and threaten by the Chinse from Mainland, because nowadays Chinese speak fluent English...and of course Mandarin!

I m seriously considering the course for Aqila, Syari...but I do not wish to put pressure on him... :( bingung ya?

Sultana mengatakan...

Dyah, I think Aqila may be able to handle learning another language more than you think. Perhaps he'd complain but he may thank his mommy later one day. :D

I had a course-mate at the Uni who could speak rather fluent Mandarin cause her parents send her to Chinese kindy and school as a child.Both parents Malay and couldn't speak any Mandarin.

Popular Posts