Akhir minggu ini para pemeluk ajaran Konfusius/Tao/ BUddha merayakan Qing Ming (artinya Clear and Bright), hari raya menghormati para leluhur. Perayaan Qing Ming berlangsung selama kurang lebih 20 hari, 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah Qing Ming Day.
Kepercayaan orang Cina adalah para pendahulu mereka (nenek moyang dan semua keluarga) yang sudah ‘passed on to the next life’ bisa melindungi para keturunannya di dunia. Maka itu banyak contoh ketika seseorang ingin mengambil keputusan penting dalam hidupnya, mereka biasanya minta ‘restu’ dan ‘perlindungan’ dari para leluhur.
DI Singapura, Qing Ming dirayakan dg cara: Para anggota keluarga yg masih ada/hidup mendatangi makam/ kolumbari (tempat menyimpan abu) para orang tuanya/ kakek-neneknya…pokoknya sanak saudara yg sudah mendahului mereka ke alam lain, lalu mereka mengadakan upacara penghormatan, biasanya menggunakan hio serta melakukan soja. Setelah itu disertai dengan penyuguhan barang2/makanan kesukaan para leluhur mereka dulu di dunia, serta ‘mengirim’ uang2 kertas dan barang2 lain (mobil, rumah dan barang kebendaan lain dalam bentuk miniatur dari kertas) untuk bekal para leluhur di alam sana.
Menarik untuk diketahui…terutama karena saya sedang membantu seorang kawan menulis tentang riwayat keluarganya yang orang Peranakan.
Hal menarik lain tentang Qing Ming adalah tahun ini 2008, Hari Raya Qing MIng resmi boleh dirayakan kembali di RRC setelah dilarang pemerintah selama 60 tahun terakhir. Alasannya karena Qing Ming Jie (Qing Ming Day) berbau 'superstition' padahal pemerintah kan Komunis. Begitulah...jadinya tahun ini banyak sekali penduduk RRC yg semangat merayakan Hari Raya ini, bisa dibayangkan bukan?
Sekedar foto2 klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar