Senin, 07 April 2008

Cari Alternatif Beras Yok

Para emak-emak, ibu-ibu RT teman saya tersayang semua sudah tahu akhir2 ini harga beras melangit! Sebabnya karena permintaan melebihi pasokan. Pasokan berkurang karena macem2 hal dari bencana alam, panen gagal etc

Yang jelas...berasa sekali di sini, di negara super kecil yang asli 100% pengkonsumsi beras, bukan pemasok gitu. Tiap hari koran isinya berita ttg harga beras. Semua pihak berbicara, pemerintah mencoba menenangkan masyarakat serta meyakinkan kita bahwa beras akan selalu tersedia (yeee....tersedia tapi kalo harganya selangit gimana dong). Para pedagang Chicken Rice mengeluh karena mereka tidak bisa mempertahankan harga lama dagangan mereka, harus dinaikkan, dan karenanya langganan mereka balik mengeluh kepada mereka. Para ibu RT spt saya mulai cari2 alternatif beras yg kualitasnya di bawah beras yg biasa dikonsumsi, better still...mulai makan jagung dan ketela aja kali yaa?

Tapi sebenarnya yg naik itu bukan harga beras saja, harga bahan pokok lain pun juga naik. Pemerintah sini sampai2 mencoba mengajak masyarakatnya menggunakan produk alternatif, seperti misalnya daging beku (frozen meat) yg memang harganya lebih murah dibanding daging segar, minyak goreng, gula, tisu papaer, kitchen towel beli yg tidak bermerk sja supaya murah.

Begitulah...akan ada inflasi dunia lagi kah? Duh aduh duh...saya berharap kita semua bisa selamat aja deh.

Bicara ttg kenaikan ongkos macam2, ongkos taksi termasuk yg disorot tajam di sini. Dari harga bensin sampai rate taksi juga naik di sini. Waduh, ngga akan deh saya naik taksi lagi kalau tidak terpaksa, mahalnya! Apalagi sekarang ada banyak gerbang / gantry tambahan di berbagai pelosok kota.

Pada jam2 sibuk, tiap2 gantry ini akan mencharge mobil yg lewat mulai dari $1-$2 permobil, otomatis, pake sistem yg dinamakan ERP (Electronic Road Pricing) system. Kalau gantry yg dilewati ada 7 saja, ya tambah extra charge nya 7 dolar, waaahh....buat saya mah besar ini. Kemarin sempat deg-degan memelototi meteran di taksi ketika pulang dari rumah adik di daerah Outram (daerah CBD) ke rumah di Sengkang, pinggiran Singapura. Gleg...gleg...itu gantry banyak amet ya. Walhasil, ongkos yg biasanya antara 13-15 dollar sekarang menjadi 19-20 dollar! Ampyuun...

MEmang jadinya pilihan jatuh pada bus dan MRT, tapi kadang gak praktis lah, terutama ketika pergi bawa anak kecil dan orang tua sekaligus.

5 komentar:

Ragil Duta mengatakan...

hihihi repot ya kalo gak punya sawah

dyah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
dyah mengatakan...

susah emang buat si 'kecil' ini
sedikit2 panik mode sudah di- 'on'-kan

Lisa mengatakan...

Iya nih mau resesi dunia kali ya, apa2 mahal.
kalo di sini yg naik harga tepung --> roti, susu --> keju, bensin.... duh pusying deh.

dyah mengatakan...

Aduh Lis, setali tiga uang!
Persis dah huhuhuuuuu...

Popular Posts