Setiap akhir pekan kadang dari pagiii hari kita sering dibangunkan oleh bungi bel/klakson/trompet...itu tuh sperti belnya tukang es krim keliling di kampung kita itu loh. Apa namanya? Pokoknya ngerti kan? Oke...jadi pagi-pagi sudah ribut bunyi tet tet tet! Siapa yg bikin gara-gara sepagi ini? Karung GOni Man...man!
Karung Goni Man itu istilah lokal sini untuk para pemulung yang keliling housing estate (yg jelas perumahan rakyat seperti tempat tinggal saya lah...bukan lingkungan kondominium) untuk membeli berbagai barang bekas milik penghuni perumahan, bisa TV, radio, komputer, HP ...sampai yg jenis tradisional spt surat kabar.
Ternyata bisnis jenis ini byk untungnya. Buktinya persaingan ketat sekali...tiap akhir pekan bunyi berisik trompet itu bukan berasal dari satu orang karung goni man saja...tapi bisa tiga sampai empat orang sekaligus! Kadang...bersahut-sahutan...saling tidak mau mengalah! Wadawww.....kalau sudah begini, kan mengganggu namanya. Sudah sempat diprotes di surat kabar...tapi sepertinya susah mengatur mereka.
Pikir2 ...kalo gak ada mereka juga, rumah saya (yg seperti kandang burung ini) sudah jadi gudang, penuh dg barang2 tak jelas fungsi dan kondisinya. Apalagi salah seorang penghuninya konsumtif kelas kakap dalam hal barang elektronik. Kalau sedang main ke rumah saya...hati2 buka pintu gudangnya bisa2 kejatuhan barang2 tak berguna itu.
Sejauh ini saya berhasil 'menjual' (pake tanda kutip karena sebenarnya lebih kena kalau pake istilah 'menyingkirkan') koran, monitor komputer, termos, VCD player. Yang lain lupa. Yah...mutualisma lah...sama2 untung, tapi must put up with the tet tet tet tet di pagi hari dong ya?
Karung Goni Man itu istilah lokal sini untuk para pemulung yang keliling housing estate (yg jelas perumahan rakyat seperti tempat tinggal saya lah...bukan lingkungan kondominium) untuk membeli berbagai barang bekas milik penghuni perumahan, bisa TV, radio, komputer, HP ...sampai yg jenis tradisional spt surat kabar.
Ternyata bisnis jenis ini byk untungnya. Buktinya persaingan ketat sekali...tiap akhir pekan bunyi berisik trompet itu bukan berasal dari satu orang karung goni man saja...tapi bisa tiga sampai empat orang sekaligus! Kadang...bersahut-sahutan...saling tidak mau mengalah! Wadawww.....kalau sudah begini, kan mengganggu namanya. Sudah sempat diprotes di surat kabar...tapi sepertinya susah mengatur mereka.
Pikir2 ...kalo gak ada mereka juga, rumah saya (yg seperti kandang burung ini) sudah jadi gudang, penuh dg barang2 tak jelas fungsi dan kondisinya. Apalagi salah seorang penghuninya konsumtif kelas kakap dalam hal barang elektronik. Kalau sedang main ke rumah saya...hati2 buka pintu gudangnya bisa2 kejatuhan barang2 tak berguna itu.
Sejauh ini saya berhasil 'menjual' (pake tanda kutip karena sebenarnya lebih kena kalau pake istilah 'menyingkirkan') koran, monitor komputer, termos, VCD player. Yang lain lupa. Yah...mutualisma lah...sama2 untung, tapi must put up with the tet tet tet tet di pagi hari dong ya?
Oya...biar namanya karung goni man, mereka sudah gak pake karung goni lagi nih...kemajuan jaman lah sekarang. Peralatan penting yg musti punya adalah....trolley seperti gambar di atas, ditambah truk kecil untuk mengangkut barang hasil 'pulungan'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar