Minggu, 07 Oktober 2007

Milikku? Milikmu? Milik kita?

Rasa Sayange
Rasa sayang sayange
Ee... lihat orang dari jauh
Rasa sayang..sayange

Ini lirik lagu Rasa Sayange versi Indonesia yang lagi heboh itu....

Iya lah...heboh. Malaysia menggunakan lagu ini sebagai lagu pengiring iklan promosi wisatanya, Truly Asia! Tidak lama....orang Indonesia mulai kasak kusuk gerundel...menuduh Malaysia menggunakan dan mengklaim lagu rakyat milik Indonesia sebagai lagu rakyat mereka.
Kalau anda cek youtube.com dan memasukkan entry: Rasa sayange di search engine-nya...wah...bisa baca banyak dan ramai komentar tentang polemik ini.

Mana yang benar? Lagu ini lagu rakyat Indonesia atau Malaysia? Mari kita coba lihat secara obyektif, fakta2 yang ada. Pertama...lagu ini (dari sumber2 berita yg saya baca) sudah ada sejak dulu tahun 1920-30an, sebelum Indonesia merdeka, sebelum Malaysia dan Singapura berdiri sendiri. Kedua...Indonesia, Malaysia, Singapura...adalah negara tetangga, serumpun melayu...yang dulunya semua dikenal sebagai kepulauan nusantara. Jadi...rasanya bukan barang aneh jika lagu Rasa Sayange dikenal dan dinyanyikan oleh masyarakat di kepulauan ini...yang kemudian akhirnya terbagi menjadi tiga negara berbeda. Yang mempersulit menelusuran asal usul lagu ini adalah...karena seperti kebanyakan lagu rakyat...pengarang lagu ini tidak diketahui/ dikenal.

Mungkin juga ya lagu ini memang asalnya dari Indonesia, tapi kenyataannya sulit membuktikan itu. Ya karena tidak ada bukti hitam di atas putih lah. Orang jaman dulu mana terpikir untuk mematenkan karya cipta mereka, ya ngga? Jadi biar kita marah dan mencak-mencak seperti apapun, hasilnya tidak ada, karena tidak ada bukti yang mendukung.

Saudara sebangsaku...dewasalah! Malu rasanya kita hanya bisa memaki dan menuding sesuatu yang belum jelas benar salahnya. Seperti biasa...kita memang pandai dalam urusan protes dan menuding, cepat tersinggung, dan omong banyak...tanpa berpikir dahulu. Ini sepertinya kualitas bangsa kita yg harus diberantas..tas...tas...hingga tuntas. Sudah tidak jaman berego besar seperti ini, apalagi negara kita bukannya negara superior yang unggul dalam banyak bidang, sehingga menimbulkan rasa enggan pada semua tetangga dan temannya. Lagipula...di mana kesopanan kita? Bahkan dalam keadaan marah dan ingin memprotes sesuatupun ada sopan santunnya. Tak perlulah memaki-maki dan memprotes secara berlebihan...

Ataukah...justru karena kita bukan negara superior... melainkan negara yang kurang dalam banyak hal...yang akhirnya tinggal ego (bukan harga diri yaaa....lain loh) besar yang dijaga?

Entah...anda yang bisa menjawabnya.

Tidak ada komentar:

Popular Posts