Kamis, 09 Agustus 2007

Pesta vs Upacara

Bulan Agustus adalah bulan yang memiliki arti penting bagi Singapura dan Indonesia. Pada bulan ini, Singapura merayakan Hari Kebangsaannya, tanggal 9 Agustus besok. Pada tanggal 17 Agustus, Indonesia memperingati Hari Kemerdekaannya.

Kesamaan berhenti sampai sini. Bagaimana kedua negara merayakan/memperingati hari-hari penting ini, ternyata sangat berbeda.

Singapura merayakan Hari Kebangsaannya dengan mengadakan pesta besar2an. Pesta perayaan tahun ini dipusatkan di Marina Bay, walaupun ada juga acara2 serupa di tiap2 distriknya. Acaranya seru meriah, ada parade, tari-tarian dan nyanyian dari berbagai organisasi/asosiasi masyarakat lokal, bahkan dari luar negeripun. Biasanya acara ditutup dengan pertunjukan kembang api yang indah dan meriah. Siapa boleh hadir dalam acara perayaan ini? Semua rakyat Singpaura yang berhasil mendapatkan tiket masuk.

Bagaimana cara negara Singapura memupuk rasa kebangsaan masyarakatnya? Dalam pesta ini berbagai nyanyian yg bertema kebangsaan diperdengarkan, juga ada semacam kilas balik sejarah dengan penekanan pada kemajuan2 yang telah dicapai negara mungil ini, dari mulai kemajuan di bidang teknologi, sains hingga seni dan budaya.

Lain Singapura lain Indonesia. Negara saya lebih melihat Hari Kemerdekaan sebagai suatu hari yang sakral yang perlu diperingati dengan perasaan khidmat yang menyelimuti suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Pada acara ini, ada upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih, pembacaan naskah proklamasi, menyanyikan lagu2 nasional bertema kebangsaan, pembacaan doa dan lainnya. Para undangan yang menghadiri upacara ini datang dari kalangan diplomat asing, para bekas pejuang kemerdekaan dan keluarganya, para penerima penghargaan dari presiden, para guru teladan dan masih banyak lagi.

Rangkaian acara di atas bertujuan untuk mengenang kembali detik-detik proklamasi kemerdekaan, ketika Soekarno dan Bung Hatta membacakan naskah proklamasi yang menandai merdekanya negara Indonesia dari penjajahan Belanda tahun 1945.

Karena niatnya sakral...tentu saja tidak ada tari2an dan parade apalagi pesta kembang api pada upacara ini. Kalau bisa mungkin...seluruh rakyat Indonesia bertafakur dan mengenang saat bersejarah ini bersama2, serta akhirnya timbul perasaan syukur dan bangga dan sayang terhadap tanah airnya.

Cara mana yang lebih anda sukai? Berpesta atau upacara? Terserah anda. Yang terpenting adalah pada akhirnya, rakyat negara masing-masing bisa semakin tergugah rasa kebangsaannya, dan semakin bersemangat membangun bangsa dan negaranya.

To read news on National Day Parade and Celebration this year, please click
CNA News

Tidak ada komentar:

Popular Posts